Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 07:14:52【Sehat】689 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(435)
Sebelumnya: Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
Selanjutnya: Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
Artikel Terkait
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
- SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
Resep Populer
Rekomendasi

Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022